Wasiat Masyayikh Lirboyo

1.) Yang penting NGAJI !!! Walaupun anaknya seorang tukang ngarit tapi mau ngaji, ya akan pinter. Anaknya orang alim tapi tidak mau ngaji, ya tidak akan pinter. YANG PENTING NGAJI SING TENANAN.
- KH. Abdul Karim (Pendiri Ponpes Lirboyo)

2.) Doakan saya semoga jangan dulu meninggal sebelum sanggup puasa selama 9 tahun menyerupai Mbah Khalil. Dan doakan saya juga semoga diakui santrinya Mbah Khalil.
- KH. Abdul Karim (Pendiri Ponpes Lirboyo)

3.) Yang dinamakan santri yang manfaat ilmunya ialah santri yang ilmunya sanggup menuntun mereka meraih ridho Allah. Masalah keadaan tiap-tiap santri di rumahnya kelak, terserah gusti Allah.
- KH. Marzuqi Dahlan (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

4.) Jangan sekali-kali kalian menyakiti hati orang tua. terlebih-lebih ibu. Karena menjadikan ilmunya tidak bermanfaat.
- KH. Marzuqi Dahlan (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

5.) Jika ingin tujuanmu tercapai, jangan makan nasi alias ngerowot.
- KH. Marzuqi Dahlan (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

6.) Banyak dan sedikitnya ilmu itu sebuah amanat jadi harus disebarkan.
- KH. Marzuqi Dahlan (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

7.) Ingat bila kau jadi pemimpin, tolong hindari 2 masalah. Pertama, jangan hingga mata duitan. Kedua, jangan terpengaruhi perempuan. Kalau sanggup bertahan dari dua hal ini Insya Allah selamat.
- KH. Mahrus Ali (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

8.) Ngajarlah ngaji !!! Kalau nanti kau tidak sanggup makan, kethoken kupingku/potong telingaku.
- KH. Mahrus Ali (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

9.) Nabi Sulaiman itu sukses dalam 90 tahun dan Nabi Nuh sukses dalam waktu 900 tahun. Tetapi di dalam Al-Qur’an yang disebut Ulul 'Azmi ialah Nabi Nuh. Ini menawarkan usaha dilihat dari kesulitan, bukan dari jumlah murid-muridnya.
- KH. Mahrus Ali (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

10.) Saya dulu waktu di pondok tidak pernah membayangkan akan jadi kyai, tidak pernah membayangkan akan menjadi orang kaya. Akhirnya menjadi orang mulia menyerupai ini saya takut. Jangan-jangan kepingan saya ini saja, di alam abadi tidak sanggup kepingan apa-apa.
- KH. Mahrus Ali (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

11.) Kalau ingin hidup mulia hormati orangtua, khususnya ibu.
- KH. Mahrus Ali (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

12.) Orang yang memiliki ilmu sambil di riyadhohi dengan yang tidak di riyadhohi itu alhasil beda. Riyadhoh yang paling utama ialah istiqomah.
- KH. Mahrus Ali (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

13.) Orang ingin sukses itu kuncinya menghormati istri.
- KH. Mahrus Ali (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

14.) Barang siapa yang tidak mati lantaran pedang, maka ia akan mati dengan alasannya musabab lain. Sebab musabab kematian itu banyak, namun mati cuma sekali.
- KH. Maksum Jauhari (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

15.) Banyak orang yang ilmunya sedang-sedang saja Tapi betapa hebat manfaat dan barokahnya lantaran ditunjangi oleh sifat tawadhu’ dan banyak khidmah tholabul ‘ilmi.
- KH. Makshum Jauhari (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

16.) Menghormati guru harus juga menghormati apa yang dimiliki guru.
- KH. Maksum Jauhari (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

17.) Empat kasus untuk menjadi hamba Allah yang haqiqi ialah adab, ilmu, sidqu, dan amanah.
- KH. Imam Yahya Mahrus (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

18.) Santri kok pacaran berarti santri gadungan. Pernikahan yang berangkat dari pacaran biasanya tidak bahagia, lantaran ketika pacaran yang diperhatikan hanya kebaikannya saja. Dan yang terperinci berdasarkan Islam pacaran itu dilarang.
- KH. Ahmad Idris Marzuqi (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

19.) Walaupun di rumah sudah menjadi tokoh masyarakat, bahkan menjadi wali. Kalau belum mengajar, masih kurang disenangi oleh Mbah Abdul Karim.
- KH. Ahmad Idris Marzuqi (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

20.) Orang yang hebat baca shalawat, dzurriyah dan anaknya akan gampang menjadi orang ‘alim, shalih akhlaq dan tingkah lakunya. 
- KH. Ahmad Idris Marzuqi (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

21.) Ketika berguru di Lirboyo jangan pernah frustasi apapun yang terjadi.
- KH. Ahmad Idris Marzuqi (Pengasuh Ponpes Lirboyo)



22.) Santri bila pulang harus sanggup menjadi menyerupai paku yang sanggup menyatukan banyak sekali lapisan masyarakat, MESKIPUN DIRINYA TAK TERLIHAT.
- KH. Abdul Aziz Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

23.) Lisan hanya wasilah, dakwah sebetulnya (dengan) hati.
-KH. Abdul Aziz Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

24.) Jangan dikira umat Islam benci dengan orang Budha, tapi maksudnya yang dibenci ialah agamanya bukan orangnya.
- KH. Abdul Aziz Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

25.) Berbuatlah kebaikan sesuai dengan keahlianmu.
- KH. Abdul Aziz Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

26.) Kekuatan insan terbatas. kewajiban kita ialah nrimo dan berdoa. jangan cuma, "Saya harus sanggup begini"
- KH. Abdul Aziz Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

27.) Puncak dari segala kenikmatan ialah meninggal dalam keadaan menetapi doktrin dan Islam.
- KH. Abdul Aziz Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

28.) Birrul walidain itu caranya bukan berarti orangtua digendong ke sana ke sini. Tapi yang terpenting jangan menyakiti hati orangtua.
- KH. Anwar Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

29.) Hidup di dunia ini niscaya terkena cobaan, jangan heran. itu sudah menjadi ketentuannya.
- KH. Anwar Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

30.) Amalkanlah ilmu yang kalian peroleh sambil tetap mencari ilmu. Karena mencari ilmu itu tetap diwajibkan hingga tamat hayat.
- KH. Anwar Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

31.) Kita harus benar-bemar nrimo dalam berjuang. Jangan hingga mengharapkan pamrih dari segala sesuatu yang kita sumbangkan kepada masyarakat dan bangsa.
- KH. Anwar Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

32.) Harganya seseorang ialah ilmu dan pengamalannya.
- KH. Anwar Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

33.) Sebaik-baiknya orang, itu orang diajak pencuri, pencurinya malah sadar. Sejelek-jeleknya orang, itu orang diajak pencuri malah ikut jadi pencuri. Jangan gampang terbawa zaman, kini sudah tidak karuan. Jangan ikut-ikutan tidak karuan.
- KH. Anwar Manshur (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

34.) Orang sukses dan alim tentu ada relasi dengan orangtua dan kakeknya.
- KH. Abdullah Kafabihi Mahrus (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

35.) Perjuangan membutuhkan pengorbanan. Kejayaan membutuhkan perjuangan.
- KH. Abdullah Kafabihi Mahrus (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

36.) Setan menarik hati dengan cara apapun. Kadang dengan pemikiran. Ini yang berbahaya, maka tafakkur harus didasari ilmu.
- KH. Abdullah Kafabihi Mahrus (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

37.) Yang bertanggung jawab terhadap NU ialah santri, lantaran NU lahir dari kalangan pesantren.
- KH. Abdullah Kafabihi Mahrus (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

38.) Yang serius belajarnya !!! Mumpung masih muda. Kalau sudah bau tanah niscaya nambah repot, lantaran tidak ada orang bau tanah yang tidak repot.
- KH. Habibullah Zaini (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

39.) Jangan takut ketika tidak sanggup bekerja, tapi takutlah ketika hanya sanggup bekerja. Pendidikan di Lirboyo bukan untuk bekerja, tapi untuk dakwah.
- KH. Ma'ruf Zainuddin (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

40.) Harus punya tanggung jawab, kewajiban orang yang mencari ilmu harus belajar. Kewajiban orang yang memiliki ilmu harus mengajar.
- KH. Ma'ruf Zainuddin (Pengasuh Ponpes Lirboyo)

41.) Ilmu itu amanah, harus dipegang teguh dan disampaikan kepada yang berhak.
- KH. Rofi'i Ya'kub (Pengasuh Ponpes Lirboyo)


Sumber : Ponpes Lirboyo Kediri

Comments

Popular posts from this blog

Biografi Imam Qasthalani (Penulis Syarah Sahih Bukhari)

Arti Qana’Ah Berdasarkan Imam Asy-Syafi’I

Sejarah Pemalsuan Kitab Taurat Dan Injil