Biografi Imam Qasthalani (Penulis Syarah Sahih Bukhari)
Beliau yaitu seorang alim, andal takwa yang wara‘, sangat memahami dalam segala problem yang menjadi hiasan agama, penyarah hadis Nabi saw. dia berjulukan Ahmad bin Muhammad bin Abu Bakar bin Abdul Malik bin Ahmad bin Muhammad bin Husain bin Ali Al-Qasthalani. Beliau merupakan orang kebangsaan Mesir yang mengikuti mazhab Imam Syafi‘i. Beliau dilahirkan pada hari senin, 20 Zulkaidah 851 H, di Mesir. Beliau hafal berbagai kitab, antara lain kitab Asy-Syatibiyah. Beliau banyak mencar ilmu kepada para ulama, di antaranya Syekh Burhan Al-Ajluni, Syekh Jalal Al-Kabir, Syekh Khalid Azhar, Syekh Al-Hafizh Sakhawi dan Syekh Zakaria Al-Anshari.
Belau telah mengarang kitab Syarah Al-Qasthalani yang memperlihatkan klarifikasi wacana maksud hadis Bukhari dengan susunan kalimat yang sangat luas, bahkan lebih halus dibanding udara, dengan susunan bahasa yang enak, bahkan lebih lezat dibanding air tawar.
Dengan hasil karya goresan pena tersebut, dia sanggup menguasai lautan ilmu yang sangat luas dan dalam, dan menjadi kiblat para ulama ilmu hadis, sehingga makin memuncak ketinggian dan keutamaannya. Ilmunya semakin tampak hebat bagai bintang bercahaya menembus lapisan dinding yang tebal.
Kitab Syarah Al-Qasthalani ini sanggup membantu seluruh otak yang tumpul, dan menajamkan pedang-pedang yang mengkilat. Dari kitab itulah saya mengutip hadis dan sebagian klarifikasi kalimat yang kurang jelas, kemudian saya jadikan sebagai syarah, sehabis saya kutipkan hadis. Penulisan matan hadisnya juga saya lengkapi dengan syakl (harakat), sedang makna dan penjelasannya tanpa syakl.
Ya Allah, terimalah perjuangan saya ini, perjuangan yang dilakukan oleh seorang hamba-Mu yang berjulukan Musthafa, dan perkenankanlah ia bersenang-senang melihat Zat-Mu yang mulia. Syekh Qasthalani sendiri telah meringkas lagi karangan kitabnya itu pada sebuah kitab syarah yang berjulukan Al-Is‘ad fi Mukhtaril Irsyad, tetapi belum sempurna.
Beliau pun menulis sebuah kitab Syarah Muslim hingga pertengahan serpihan haji, dan syarah kitab Asy-Syathibi dan Al-Burdah. Di samping itu dia juga mengarang goresan pena lain, menyerupai kitab Al-Mawahibul Laduniyyah bil Minahil Muhammadiyah, Latha'iful Isyarat fi Qira'atil Arba‘i Asyrah, dan kitab-kitab lainnya yang tidak perlu disebutkan satu per satu.
Beliau merupakan teman bersahabat Syekh Ibrahim Al-Matbuli, di samping sebagai mufti pada masjid jamik yang lama. Beliau wafat pada hari Kamis bulan Muharram 923 H. dalam usia 72 tahun di rumahnya, Al-Uyainah. Dan dikala itu, orang-orang sulit keluar menuju jalan besar sebab bersamaan dengan kehadiran raja Mesir berjulukan Salim. Beliau dimakamkan di bersahabat Imam kota Uyainah, yang termasuk salah seorang penulis Syarah Sahih Bukhari di madrasahnya, bersahabat Universitas Al-Azhar.
Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada dia berdua, termasuk kepada kita kelak di surga-Nya. Semoga pula Allah membukakan kita ilmu dan amal. Amin. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam sejahtera kepada Nabi Muham-mad saw., keluarganya, dan para sahabatnya.
Wallahu A’lam
Sumber : Kitab Jawahirul Bukhari
Comments
Post a Comment