Kumpulan Nasihat Imam Al-Ghazali

1.) Terimalah alasan yang benar, sekalipun dari pihak lawan.

2.) Jangan segan-segan kembali kepada yang benar, manakala terlanjur salah dalam memperlihatkan keterangan.

3.) Berikan pola dan teladan yang baik kepada murid dengan melakukan perintah agama dan meninggalkan larangan agama, semoga apa yang engkau katakan gampang diterima dan diamalkan oleh murid.

4.) Dengarkan dan perhatikan segala yang dikatakan oleh ibu bapakmu, selama masih dalam batas-batas agama.

5.) Selalu berusahalah mencari keridhaan orang tuamu.

6.) Bersikaplah sopan santun, ramah tamah dan merendah diri terhadap orang tuamu.

7.) Bila mencari teman untuk mencapai kebahagian akhirat, perhatikanlah benar-benar urusan agamanya. Dan bila mencari teman untuk keperluan duniawi, maka perhatikanlah ia perihal kebaikan budi pekertinya.

8.) Sabar dan tabahlah dalam menghadapi segala persoalan.

9.) Bersikaplah lemah lembut dan sopan santun dengan menundukkan kepala.

10.) Janganlah sombong terhadap sesama makhluk, kecuali terhadap mereka yang zalim.

11.) Bersikap tawadhu’lah dalam segala bidang pergaulan.

12.) Janganlah suka bergurau dan bercanda.

13.) Bersikap lemah lembut terhadap murid dan hendaklah sanggup mengikuti keadaan atau mengukur kemampuan murid.

14.) Hendaklah sabar dan teliti dalam mendidik muridnya yang kurang cerdas.

15.) Jangan berkeberatan menjawab, “aku kurang mengerti,” jikalau memang belum bisa menjawab sesuatu masalah.

16.) Pusatkanlah perhatian kepada murid yang sedang bertanya, dan memahami benar isi pertanyaanya.

17.) Cepat-cepatlah memenuhi panggilan agama.

18.) Jauhilah larangan-larangan agama.

19.) Janganlah menentang terhadap takdir Allah SWT.

20.) Berpikirlah selalu perihal nikmat-nikmat dan keagungan-Nya.

21.) Menangkanlah yang hak dan gugurkanlah yang batil.

22.) Rendahkanlah hatimu kepada Allah SWT.

23.) Sesalilah segala perbuatan yang tercela dan merasa malulah di hadapan Allah SWT.

24.) Hindarilah segala budi bulus yang tidak terpuji dalam mencari nafkah, dengan penuh keyakinan bahwa Allah SWT. selalu melimpahkan segala perjuangan kebaikan apapun sertailah dengan tawakal kepada-Nya.

25.) Hendaklah seseorang mendapatkan masalah-masalah yang dikemukakan oleh muridnya.



26.) Belum pernah saya berurusan dengan sesuatu yang lebih sulit daripada jiwa saya sendiri, yang adakala membantu saya dan adakala menentang saya. 

27.) Barangsiapa yang menentukan harta dan anak-anaknya daripada apa yang ada di sisi Allah, pasti ia rugi dan tertipu dengan kerugian yang amat besar. 

28.) Barangsiapa yang menghabiskan waktu berjam-jam lamanya untuk mengumpulkan harta alasannya yaitu takut miskin, maka dialah bahwasanya orang yang miskin.

29.) Barangsiapa yang menyombongkan diri kepada salah seorang dari hamba-hamba Allah, sesungguhnya ia telah bertengkar dengan Allah pada haknya.

30.) Berani yaitu sifat mulia alasannya yaitu berada di antara pengecut dan membuta tuli (pura-pura tuli).

31.) Pemurah itu juga suatu kemuliaan alasannya yaitu berada di antara kikir dan boros. 

32.) Bersungguh-sungguhlah engkau dalam menuntut ilmu, jauhilah kemalasan dan kebosanan alasannya yaitu jikalau tidak demikian engkau akan berada dalam ancaman kesesatan. 

33.) Cinta merupakan sumber kebahagiaan dan cinta terhadap Allah harus dipelihara dan dipupuk, suburkan dengan shalat serta ibadah yang lainnya.

34.) Ciri yang membedakan insan dan binatang yaitu ilmu. Manusia yaitu insan mulia yang mana ia menjadi mulia alasannya yaitu ilmu, tanpa ilmu tidak mungkin ada kekuatan. 

35.) Hadapi mitra atau musuhmu itu dengan wajah yang memperlihatkan kegembiraan, kerelaan, penuh kesopanan dan ketenangan. Jangan menampakkan perilaku besar kepala dan sombong. 

36.) Ilmu itu kehidupan hati daripada kebutaan, sinar penglihatan daripada kezaliman dan tenaga tubuh daripada kelemahan.

37.) Yang paling besar di bumi ini bukan gunung dan lautan, melainkan hawa nafsu yang jikalau gagal dikendalikan maka kita akan menjadi penghuni neraka. 

38.) Kita tidak akan sanggup mengekang amarah dan hawa nafsu secara keseluruhan sampai tidak meninggalkan bekas apapun dalam diri kita. Namun jikalau mencoba untuk mengendalikan keduanya dengan cara latihan dan kesungguhan yang kuat, tentu kita akan bisa. 

39.) Sifat utama pemimpin ialah beradab dan mulia hati.

40.) Kebahagiaan terletak pada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan.

41.) Kalau besar yang dituntut dan mulia yang dicari,maka payah melaluinya, panjang jalannya dan banyak rintangannya. 

42.) Jadikan final hayat itu hanya pada tubuh alasannya yaitu daerah tinggalmu ialah liang kubur dan penghuni kubur senantiasa menanti kedatanganmu setiap masa. 

43.) Pelajari ilmu syariat untuk menunaikan segala perintah Allah SWT. dan juga ilmu alam abadi yang sanggup menjamin keselamatanmu di alam abadi nanti.

44.) Menuntut ilmu yaitu taqwa. Menyampaikan ilmu yaitu ibadah. Mengulang-ulang ilmu yaitu zikir. Mencari ilmu yaitu jihad. 

45.) Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal.


Wallahu A’lam


Sumber : Kitab Ayyuhal Walad

Comments

Popular posts from this blog

Biografi Imam Qasthalani (Penulis Syarah Sahih Bukhari)

Arti Qana’Ah Berdasarkan Imam Asy-Syafi’I

Sejarah Pemalsuan Kitab Taurat Dan Injil