Ki Hajar Dewantara Ialah Sosok Santri Teladan
Dulu ada tokoh pendidikan nasional berjulukan Douwes Dekker. Siapa itu Douwes Dekker? Danudirja Setiabudi. Mereka yang mencar ilmu sejarah, semuanya kenal. (Leluhur) Douwes Dekker itu seorang Belanda yang dikirim ke Indonesia untuk merusak bangsa kita. Namun dikala Douwes Dekker berafiliasi dengan para kyai dan santri, mindset-nya berubah, yang semula ingin merusak kita justru bergabung dengan pergerakan bangsa kita. Bahkan kadang kala Douwes Dekker, semangat kebangsaannya melebihi bangsa kita sendiri. Douwes Dekker pernah berkata dalam bukunya: “Kalau tidak ada kyai dan pondok pesantren, maka patriotisme bangsa Indonesia sudah hancur berantakan.”
Siapa yang berbicara? Douwes Dekker, orang yang belum pernah nyantri di pondok pesantren. Seumpama yang berbicara saya, niscaya ada yang berkomentar: "Hanya semoga pondok pesantren laku." Tapi jikalau yang berbicara orang “luar”, ini temuan apa adanya, tidak dibuat-buat. Maka, kembalilah ke pesantren.
Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat) itu yakni santri. Tidak hanya Diponegoro anak bangsa yang dididik para ulama menjadi tokoh bangsa.
Di antaranya, di Jogjakarta ada seorang kyai berjulukan Romo Kyai Sulaiman Zainudin di Kalasan Prambanan. Memiliki santri yang banyak, salah satunya berjulukan Suwardi Suryaningrat.
Suwardi Suryaningrat ini lalu oleh pemerintah diangkat menjadi Bapak Pendidikan Nasional yang populer dengan nama Ki Hajar Dewantara. Jadi, Ki Hajar Dewantara itu santri, ngaji, murid seorang kyai. Sayangnya, sejarah Ki Hajar Dewantara mengaji kitab kuning ke kyai Onggamaya Bagelan atau mondok, tidak pernah diterangkan di sekolah-sekolah, yang diterangkan hanya “Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani”. Itu sudah baik, namun belum komplit. Belum utuh. Maka nantinya, untuk rekan-rekan guru, mohon diterangkan bahwa Ki Hajar Dewantara selain punya pemikiran Tut Wuri Handayani, juga punya pemikiran kitab kuning, shahih bukhari dan tafsir Al-Qur’an Al-Karim.
Wallahu A’lam
Sumber : Mauidhah KH. Maemoen Zuber ( Pengasuh Ponpes Al-Anwar, Sarang)
Comments
Post a Comment