Mengapa Kerajaan Islam Di Eropa Runtuh Tanpa Bekas?

Berbicara proses Islamisasi Eropa atau dunia barat secara umum, tidak lepas dari sejarah Islam Andalusia atau Spanyol. Sebab, Islam telah menawarkan efek luar biasa bagi prsoses pencerahan di benua biru tersebut.

Hal itu dijelaskan oleh Sejarawan KH. Agus Sunyoto ketika mengisi diskusi bedah sejarah Islam di Pesamuan Agung Thoriqoh Sattariyah Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejo Mulyo Barat, Magetan, Jawa Timur, Sabtu (29/10).

Penulis buku “Atlas Walisongo” tersebut mengatakan, peranan strategis kerajaan Islam Andalusia diakuinya telah memicu terjadinya intelektualisasi Islam yang hebat. Satu sisi memacu Eropa bangun dari dark age atau masa kegelapan. 

Dari sana pulalah, sejumlah tokoh-tokoh intelektual Islam hadir, ibarat Ahli matematika (Al-Khawarizmi, orang pertama yang menulis buku berhitung dan penemu rumus Aljabar), hebat kedokteran (Al-Kindi, penulis buku ilmu mata, Ar-Razi atau Rhazez penulis buku kedokteran, Abu Al-Qasim al-Zahrawi hebat bedah, Ibnu Nafis penemu sirkulasi darah, dan Ibnu Sina), hebat satra (Ibn Abd Rabbih, Ibn Bassam, Ibn Khaqan), hebat hukum, politik, ekonomi, astronomi (Ibrahim ibn Yahya Al-Naqqash, penentu gerhana dan pembuat teropong bintang modern), hebat hadits dan fikih (Ibnu Abdil Barr, Qadi Iyad), sejarah (Ibn Khaldun penemu teori sejarah), hebat kelautan (Ibnu Majid) dan masih banyak lagi.

“Islam berkembang di Spanyol kurang lebih 700 terhitung semenjak perluasan politik Umayyah (711 M/92 H, dan kekuasaan Islam menemukan momentumnya pada kepemimpinan Abdul Rahman I (756-788),” ungkap Ketua Lesbumi PBNU ini. 



Lanjutnya lagi, meski tujuh kurun mewarnai peradaban Eropa, anehnya Islam Andalusia mengalami keruntuhan tanpa bekas kecuali banguan-bangunan tua, mengapa?

“Karena kerajaan Islam Andalusia melupakan pondasi penting bagi sebuah peradaban bangsa, yakni budaya dan tradisi”, ungkapnya. 

Para penguasa Islam ketika itu, nilai Agus, lebih berkonsentrasi pada penguasaan aspek politik (kekuasaan) semata. Meskipun tradisi intelektual serta beberapa peninggalan masih kita saksikan hingga hari ini. 

“Nyatanya hanya sedikit yang dapat kita nikmati, lainnya dibabat habis oleh penguasa-penguasa Kristen sehabis kepemimpinan Islam,” terang Pakar Islam Nusantara ini.

Oleh alasannya yakni itu, umat Islam Nusantara (Indonesia) harus berterima kasih dan banyak bersyukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, atas jerih payah Wali Songo yang meletakkan dasar-dasar bangunan sebuah peradaban bangsa. 

“Jangan sampai, kaum muslimin di wilayah tanah air ini melupakan akar dan tradisi yang telah diolah sedemikian rupa oleh para pendahulu Islam Nusantara,” pungkasnya. 


Sumber : Situs PBNU

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Pemalsuan Kitab Taurat Dan Injil

Arti Qana’Ah Berdasarkan Imam Asy-Syafi’I

Biografi Imam Qasthalani (Penulis Syarah Sahih Bukhari)