Tradisi Syukuran Di Zaman Nabi Nuh As.
Diriwayatkan, bekerjsama dikala bahtera Nabi Nuh as. berlabuh di bukit Judi, tepatnya pada hari Asy-Syura (10 Muharam). Nabi Nuh as. berkata kepada keluarga dan pengikut setianya : “Kumpulkanlah apa yang tersisa dari bekal kuliner kalian. Maka, ada yang menyerahkan kedelai, kacang-kacangan, padi, gandum dan biji-bijian. Kemudian Nabi Nuh as. berkata, ‘Masaklah semuanya dengan lezat sebagai bentuk rasa syukur (selamatan)’.” Dari sinilah orang-orang Islam mengambil biji-bijian sebagai makanan. Dan cerita Nabi Nuh as. diatas yaitu pertama kalinya memasak kuliner dalam jumlah besar (syukuran) di muka bumi ini, sehabis terjadinya banjir besar. Dan hal ini menjadi susila (tradisi) di hari As-Syura (10 Muharam).
Bahkan Syaikh Ibnu Hajar membuat syair wacana biji-bijian yang dimasak oleh Nabi Nuh as. pada hari Asy-Syura :
“Pada hari Asy-Syura ada tujuh biji-bijian yang ditumbuk # Gandum, jewawut, biji tumbuhan, kacang adas.”
“Kacang-kacangan, loba, kedelai # Ini yaitu cerita yang sahih dan berantai.”
Wallahu A’lam
Sumber : Kitab Nihayatu az-Zain
Comments
Post a Comment