Jenazah Bung Tomo Masih Utuh

Hari Pahlawan tanggal 10 November tidak sanggup dilepaskan dari nama Bung Tomo, dan banyak orang yang tidak tahu kalau mayat Bung Tomo tidak rusak (masih utuh) walaupun sudah dimakamkan sekitar 6 bulan.

Ketika Bung Tomo pada tahun 1981 menjalankan ibadah haji, pada tanggal 7 Oktober 1981 ketika menjalankan wukuf di Arafah, ia meninggal dunia kemudian dimakamkan di sekitar padang Arafah.

Pihak keluarga menginginkan semoga mayat Bung Tomo yang telah dimakamkan sanggup dibawa pulang dan dikebumikan di Indonesia, pihak keluarga menulis ungkapan hati tersebut di majalah “Bangkit” Jogja. Maka, Simbah KH. Mudhoffar Fatkhurrohman, Kriyan, Kalinyamatan, Jepara, yang juga Pengasuh Ponpes “Ammar Nailun Najah” Kriyan, Kalinyamatan, Jepara, berinisiatif mengirim surat kepada kerajaan, pejabat dan juga ulama Kota Suci Makkah yang pada dasarnya memohon ijin semoga mayat Bung Tomo sanggup dibawa pulang.

Keinginan ia ditolak sebab berdasarkan ulama-ulama kerajaan Arab Saudi, haram hukumnya memindah mayat yang telah dimakamkan. Kemudian Simbah KH. Mudhoffar Fatkhurrohman mengirim surat yang ke-2 dengan dilampiri dasar-dasar aturan dan pendapat para hebat fiqh wacana pemindahan jenazah, maka seruan ia dikabulkan oleh kerajaan Arab Saudi.

Koran "Suara Merdeka" terbitan 4 Februari 1982


Pada selesai bulan Januari 1982 mayat Bung Tomo digali oleh keluarga, dengan didampingi dokter langsung Bung Tomo dan juga pejabat KBRI ketika itu, pada ketika pencarian dan akan digali, hampir saja keliru, entah dari mana asalnya ada seorang penggembala yang bertanya dalam bahasa Arab :

“Makam siapa yang anda cari?” tanya penggembala

“Makam Bung Tomo” jawab keluarga Bung Tomo

Penggembala itu berkata : “Itu bukan makam beliau, yang benar ialah makam ini”, sambil mengatakan ke sebuah tempat.

Lalu dia berkata lagi: “Saya berani bersumpah, ini ialah makam Bung Tomo dan kalau keliru maka congkellah mataku ini.”

Lalu digalilah makam yang ditunjukkan oleh penggembala itu, benar mayat Bung Tomo masih utuh, kuku dan rambut masih menempel, bahkan kain kafan ia tidak rusak, hanya pipi kanan ia yang rusak sedikit. Akhirnya mayat Bung Tomo dibawa ke tanah air dan dimakamkan di Surabaya tepatnya di pemakaman umum Ngagel Rejo, Surabaya, pada tanggal 3 Februari 1982. Menurut hebat waris Bung Tomo, ia memang sudah pernah berwasiat untuk tidak dimakamkan di pemakaman jagoan walaupun ia berhak dimakamkan di pemakaman pahlawan. Beliau berpesan ingin dimakamkan di pemakaman umum saja semoga sanggup membaur dengan masyarakat biasa.


Wallahu A’lam


Sumber : alfadlu.com

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Pemalsuan Kitab Taurat Dan Injil

Arti Qana’Ah Berdasarkan Imam Asy-Syafi’I

Biografi Imam Qasthalani (Penulis Syarah Sahih Bukhari)