Posts

Showing posts from November, 2016

Pahala Mengutamakan Orang Lain

Image
Secara garis besar, atsar-atsar kaum salafusshalih ihwal mendahulukan orang lain dan menginfakkan benda untuk memperoleh keridaan Allah banyak sekali. Telah diriwayatkan, bahwa Ibnu Umar ingin sekali memakan ikan di Mekah. Kala itu ia memang sedang ‘kemaruk’ (banyak makan) sesudah sembuh dari sakit. Ia berusaha mendapat ikan tersebut di Madinah namun tidak ia dapatkan. Selang beberapa hari gres ia mendapatkannya. Ikan itu dibelinya dengan harga satu setengah dirham. Ikan dipanggang dan dihidangkan padanya beserta roti. Lantas, ada seorang peminta-minta di depan pintu rumahnya. Melihat itu segera saja Ibnu Umar memerintahkan kepada pembantunya, “Masukkanlah ikan itu ke dalam roti, kemudian berikanlah padanya!” Namun si pesuruh menolak perintahnya. Maka Ibnu Umar memperlihatkan roti itu kepada pembantunya untuk diserahkan kepada peminta-minta. Kemudian sang pembantu pun menyerahkan roti itu kepada peminta-minta seraya berkata, “Makanlah, wahai Abu Abdurrahman dengan nikmat. Kami tel...

Kedermawanan Para Sobat Nabi

Image
“Kamu sekali-kali tidak hingga kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kau menafkahkan sebahagian harta yang kau cintai. Dan apa saja yang kau nafkahkan, maka bergotong-royong Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imran : 92) Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadis dari Anas ra., bahwa Abu Thalhah ialah salah seorang sobat Anshar yang paling banyak mempunyai pohon kurma. Yang paling disenanginya berada di Bairuha', di depan Masjid Nabawi. Nabi saw. sering memasuki dan meminum air segar darinya. Namun tatkala ayat ini turun, Abu Thalhah berkata kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, bergotong-royong hartaku yang paling saya cintai ialah Bairuha'. Ia kusedekahkan kepada Allah swt. sebagai baktiku kepada-Nya, dan semoga menjadi simpanan di sisi-Nya. Silakan engkau gunakan sesuai dengan yang telah dianjurkan Allah kepadamu.” Kemudian Nabi saw. menjawab, “Bakhin, (bakhin ialah kalimat yang diucapkan sebagai ungkapan wacana keridaan dan takjub terhadap sesuatu) itu meru...

Kontroversi Aturan Shalat Jum’At Di Sekolahan Atau Lapangan

Image
Pertanyaan : Saya mau menanyakan bagaimana hukumya sholat Jumat yang dilakukan di sekolah? Dengan jamaah terdiri dari guru dan murid di sekolah tersebut. Sedangkan khotib dan bilalnya mereka mengundang dari luar sekolah. Apakah sah Jumatannya? Sedangkan murid serta guru tersebut bukan orang yang mukim di situ. Katakanlah mereka tiba dari luar kecamatan sekolah tersebut. Jawaban : Pendahuluan Jum’at yaitu salah satu hari istimewa umat Islam, mempunyai segudang diam-diam samawi yang tidak terjangkau oleh logika kita. Tonggak agama yang mengakar pada ritual shalat fardhu menjadi lebih sarat akan makna, ketika waktu ini menjadi hari istimewa dengan perintah menjalankan syiar shalat Jum’at ditengah umat. Melalui sebuah ayat dari surat al-Jumu’ah ayat 9, Allah memberikan perintah: يَأيها الذيْنَ أَمَنُوا إِذَا نُودِى للصَّلاَةِ مِنْ يَومِ الجُمُعَةِ فَاسْعَوا إِلَى ذِكْرِ اللهِ وَذَرُوا البَيْعَ , ذَلِكْمُ خَيْرٌ لَكْم إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ “Hai orang-orang yang beri...

Hukum Shalat Jum’At Di Lapangan Berdasarkan Mazhab Syafi’I

Image
Shalat Jumat ialah kewajiban individual bagi pria Muslim. Ia diwajibkan semenjak periode Makkah. Namun, alasannya ialah kuatnya resistensi orang musyrik Makkah, maka Nabi saw. tak sanggup menjalankan shalat Jum’at di sana. Nabi saw. gres menjalankan shalat Jum’at saat hingga ke Madinah. Beberapa rujukan menyebutkan bahwa masjid yang pertama kali ditempati shalat Jum’at ialah masjid yang berdiri di perkampungan Bani Sulaim. Yang lain berkata bahwa daerah pelaksanaan shalat Jum’at pertama Nabi saw. itu bukan masjid melainkan sebuah lembah. Belakangan, di lembah itu dibangun sebuah masjid yang dikenal Masjid Jum’at.  Pasca shalat Jum’at di perkampungan Bani Sulaim itu, Nabi saw. melaknakan shalat Jum’at di dalam masjid. Sejauh yang sanggup dipantau, tak terdengar dongeng lanjutan bahwa Nabi saw. pernah shalat Jum’at di luar masjid. Ini mungkin alasannya ialah masjid-masjid masih sanggup menampung pria Muslim yang hendak shalat Jum’at. Seiring waktu saat jumlah umat Islam terus be...

Kesalehahan Dan Keikhlasan Seorang Ibu

Image
Yang berkerudung putih ini yakni perempuan sholihah yang luar biasa alimnya, sangat ramah kepada siapapun, mewarisi tabiat abahnya. Beliau yakni Simbah Nyai Hj. Halimah, putrinya Waliyullah Simbah KH. Ahmad Dalhar, Watucongol, Magelang. Nyai Hj. Halimah binti KH. Ahmad Dalhar Mbah Nyai Halimah dawuh, “Mbiyen iku Mbah Dalhar nek nikah mahare namung surah al-ikhlas kaping telu, garwone yo ikhlas, yo gelem nrimo, mulakne putra-putrine yo alim kabeh, alasannya ibune iku tulus banget.” Terjemahan   Nyai Hj. Halimah Dalhar berkata: “Dulu, saat Mbah Dalhar menikah maharnya cuma membaca surah al-Ikhlas sebanyak 3 kali. Istrinya tulus dan mau menerima. Maka, putra-putrinya pun menjadi orang-orang yang alim semua alasannya karena keikhlasan ibunya.” Mbah Moen dawuh, "Sepiro sholeh-sholehahe anakmu, yo iku sepiro sholehahe ibune." Terjemahan  KH. Maemoen Zuber berkata: “Seberapa besar kesalehan anak-anakmu yaitu seberapa besar kesalehahan ibunya.” Wallahu A’...

Cara Sayyidina Ali Mendidik Anak

Image
Maqalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah perihal mendidik anak: 1.) Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, alasannya yaitu mereka hidup bukan di zamanmu. 2.) Jika engkau menasehati seorang anak, maka janganlah engkau sebutkan bab dari dosanya, semoga rasa malunya tidak menjadikannya keras kepala. 3.) Wajib atasmu mencintai anakmu melebihi kasih sayangnya terhadapmu. 4.) Alangkah banyaknya pelajaran, namun sangat sedikit orang yang mengambil pelajaran. Menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah ada tiga pengelompokan dalam cara memperlakukan anak:  a.) Kelompok 7 tahun pertama (usia 0-7 tahun), perlakukan anak sebagai raja.  b.) Kelompok 7 tahun kedua (usia 8-14 tahun), perlakukan anak sebagai tawanan. c.) Kelompok 7 tahun ketiga (usia 15-21 tahun), perlakukan anak sebagai sahabat. Wallahu A’lam

Nabi Mengajarkan Dakwah Yang Ramah

Image
فبما رحمة من الله لنت لهم، ولو كنت فضا غليظ القلب لانفضوا من حولك فاعف عنهم واستغفر لهم وشاورهم في الأمر فإذا عزمت فتوكل على الله إن الله يحب المتوكلين  “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kau bersikap lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kau bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadanya”. (QS. Ali Imran : 159) Begitu seringnya kita mendengarkan ayat diatas. Namun begitu sering pula kita berlaku dan bersikap yang sebaliknya dan sangat jauh dari kandungan ayat itu. Apalagi kita pun sering mendengar sabda Nabi: ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء “Kasihilah orang-orang di bumi, maka Allah dan para Malaikat-Nya akan menyayangi kalian.” (Al-Hadits) Sudah ...

Kisah Kerendahan Hati Imam Ahmad Ar-Rifa’I

Image
Imam Ahmad Abul Abbas bin Ali Ar-Rifa’i (512 – 578 H), Pendiri Thariqah Rifa’iyyah yang bergelar Abul Ilmain (bapak dua ilmu: Syari’ah dan Thariqah, ilmu lahir dan ilmu batin), sebuah gelar yang sangat istimewa alasannya yaitu menggabungkan dua ilmu yang secara konseptual terang berbeda dan tidak jarang bertolak belakang. Di antara perkataan Imam Ar-Rifa’i yang patut kita renungi adalah: سلكت كل الطرق الموصلة، فما رأيت أقرب ولا أسهل ولا أصلح من الإفتقار والذل والإنكسار.  “Aku telah menapaki seluruh jalan menuju Allah. Dan saya tidak menemukan jalan yang lebih dekat, lebih gampang dan lebih patut daripada ‘rasa membutuhkan’, rasa hina diri dan rasa bahwa diri ini tiada artinya di hadapan Allah”. Mendengar perkataan Imam Ar-Rifa’i itu, salah seorang muridnya bertanya, “Bagaimana hal itu dapat dilakukan?”. Imam Ar-Rifa’i menjawab, “Dengan selalu mengagungkan perintah Allah, mengasihi makhluk-Nya dan menjalankan sunnah Nabi-Nya”. Sebagai perwujudan atas pernyataannya...

Nasihat Imam Ahmad Ar-Rifa'i Pada Muridnya

Image
يا وَلَـدِي، إِنْ مَلكْـتَ عَقْلًا ‏حَقيقيّـًا مَا مِلْـتَ إلـى الدُّنْيـا وَاٍنْ مَالَـتْ لَـكَ لأنـَّها خائِنَـةٌ كَذَّابَـةٌ تَضْحَـكُ على أهْلِهَـا، مَنْ مَـالَ عَنْها سَلِـمَ منْـها، ‏وَمَنْ مَـالَ إلَيْـها بـُلِـيَ فيـهـا. هِـيَ كَالحَيـَّةُ لَيـِّـنٌ لَـمْسُهَـا قَاتِـلٌ سُمـُّها، لَذَّاتــُهَـا سَريعَـةُ الزَّوالِ وَأيَّامُــها تَمْضـي ‏كَالخَـيَـالُ، فَاشْغِلْ نَفْسـكَ فيهـا بتَقْـوَى اللهِ وَلا تَغْـفَلْ عَنْ ذِكْـرِهِ تـعَـالَـى‏‎ Wahai anakku, seandainya engkau mempunyai nalar yang hakiki, maka mustahil engkau akan condong berlebihan terhadap dunia, walaupun mungkin dunia condong kepadamu. Karena dunia ialah pengkhianat dan tukang bohong, ia selalu menertawakan orang-orang yang mencintainya. Barangsiapa yang menjauhinya maka beliau akan selamat, sebaliknya barangsiapa yang condong mencintainya, maka beliau akan terkena peristiwa alam karenanya. Dunia diibaratkan sebagai seekor ular yang gemulai jalannya, namun bisanya mematikan. Kenikmatannya gampang sirna, hari-hari...

Biografi Imam Ahmad Ar-Rifa’I (Bag. 2)

Image
Sabar Pada Perlakuan Istri Seorang istri yang begitu durhaka. Lidahnya tajam kolam pedang yang siap menebas leher siapapun. Kata-katanya sangat pedih dan sering menembus hati ar-Rifa’i. Perempuan itu sangat gemar menyakiti suami shaleh ini. Dia memukul ar-Rifa’i sampai bajunya menghitam, namun ar-Rifa’i tetap sabar mendapat perlakuan yang sedemikian rupa. Tanpa diduga salah satu santri masuk ingin ‘sowan’ kepada beliau. Tanpak di wajah santri itu kegelisahan yang mendalam, lantaran tidak yummy hati melihat ar-Rifa’i diperlakukan menyerupai itu. Dia pribadi keluar menemui teman-temannya. “Teman-teman, Syaikh diperlakukan tidak baik oleh wanita jahat, kenapa kalian membisu saja?” ujar santri itu. Mendengar pernyataan itu, salah satu mereka menyahut, “Maharnya lima ratus dinar, sedangkan Syaikh tidak sanggup bayar.” Santri itupun pergi. Dia ingin mencari uang untuk diberikan kepada gurunya. Dia tidak tahan jikalau harus melihat sang guru disiksa habis-habisan. Dia berusaha keras meme...

Biografi Imam Ahmad Ar-Rifa’I (Bag. 1)

Image
Lahir dan masa belajar Suatu ketika tiba seorang perjaka ke negeri Irak dan menetap di tempat berjulukan Batha’ih, tepatnya di desa Ummi Abidah. Kemudian perjaka yang biasa disebut Ali itu menyunting salah satu saudari Syaikh Manshur (salah satu ulama terkemuka dan zuhud) yang berjulukan Fatima. Dari jalinan kasih keduanya, mereka dikarunai beberapa putra. Di antaranya yaitu Sayyid Ahmad ar-Rifai. Menurut sebagian riwayat, Sayyid Ahmad ar-Rifa’i lahir pada awal bulan Muharam tahun 500 H. di Irak.  Sebelum lahir, ar-Rifa’i sudah dibanggakan oleh sejumlah ulama terkemuka kala itu, di antaranya Syaikh al-Kabir Tajul Arifin Abul Wafa, Syaikh Mansur, Syaikh Ahmad Khumais dan lainnya. Nasab ar-Rifa’i Garis keturunan ar-Rifa’i bersambung kepada Nabi Muhammad saw. dari jalur Sayyidina Husain, cucu Rasulullah saw. Lengkapnya sebagai berikut; ar-Rifai bin Ali bin Yahya bin Sayyid Tsabit bin Hazim Ali bin Sayyid Ahmad bin Ali bin Hasan bin Rifa’ah al-Hasyimi al-Makki bin Sayy...

Doa Menengok Bayi Yang Gres Lahir

Image
جَعَلَ اللهُ مُبَارَكًا عَلَيْكَ وَ عَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ “Semoga Allah menjadikannya anak yang diberkahi atasmu dan atas umat Muhammad saw.” بَارَكَ اللهُ لَكَ فِي الْمَوْهُوْبِ لَكَ، وَشَكَرْتَ الْوَاهِبَ، وَبَلَغَ أَشُدَّهُ، وَرُزِقْتَ بِرَّهُ. وَيَرُدُّ عَلَيْهِ الْمُهَنَّأُ فَيَقُوْلُ: بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ، وَجَزَاكَ اللهُ خَيْرًا، وَرَزَقَكَ اللهُ مِثْلَهُ، وَأَجْزَلَ ثَوَابَكَ “Semoga Allah memberkahimu dalam anak yang diberikan kepadamu. Kamu pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dan ia sanggup mencapai dewasa, serta kau dikaruniai kebaikannya.” Wallahu A’lam

Kisah Bani Israil Membunuh 43 Nabi

Image
“Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar) dan membunuh orang-orang yang menyuruh insan berbuat adil, sampaikanlah kepada mereka kabar bangga ialah azab yang pedih.” (QS. Ali Imran : 21) Ibnu Jarir meriwayatkan sebuah hadis dari Abu Ubaidah bin Jarrah, yang mengatakan:  “Aku bertanya kepada Rasulullah saw., ‘Siapakah orang yang paling berat siksaannya kelak di hari kiamat, wahai Rasulullah?’ Jawab beliau, ‘Orang yang membunuh seorang nabi atau seseorang yang memerintahkan perbuatan mungkar dan mencegah kebajikan’. Kemudian ia membacakan ayat ini. Lalu Nabi bersabda, ‘Wahai Abu Ubaidah, orang-orang Bani Israil telah membunuh empat puluh tiga nabi di awal siang hari dalam waktu satu jam. Kemudian seratus orang pria dan tujuh puluh di antaranya jago ibadah dari Bani Israil memprotes terhadap orang-orang yang telah membunuh para nabi biar berbuat kebajikan dan melarang mereka melaksanakan kemungkaran. Tet...

Cara Sayyidina Ali Bin Abi Thalib Mendidik Anak

Image
Maqalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah perihal mendidik anak: 1.) Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, sebab mereka hidup bukan di zamanmu. 2.) Jika engkau menasehati seorang anak, maka janganlah engkau sebutkan penggalan dari dosanya, semoga rasa malunya tidak menjadikannya keras kepala. 3.) Wajib atasmu mengasihi anakmu melebihi kasih sayangnya terhadapmu. 4.) Alangkah banyaknya pelajaran, namun sangat sedikit orang yang mengambil pelajaran. Menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah ada tiga pengelompokan dalam cara memperlakukan anak:  a.) Kelompok 7 tahun pertama (usia 0-7 tahun), perlakukan anak sebagai raja.  b.) Kelompok 7 tahun kedua (usia 8-14 tahun), perlakukan anak sebagai tawanan. c.) Kelompok 7 tahun ketiga (usia 15-21 tahun), perlakukan anak sebagai sahabat. Wallahu A’lam

Sejarah Pemalsuan Kitab Taurat Dan Injil

Image
Pemalsuan Kitab Taurat Allah menurunkan Taurat kepada Nabi Musa sebagai petunjuk bagi umat manusia. Dan Al-Qur'an telah memberitakan bahwa kaum Nabi Musa as. tidak memelihara Taurat itu. Sebagaimana firman-Nya: “Dan mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka.” (QS. Al-Ma'idah: 13) Juga memberitahukan bahwa mereka telah mengubah kalimat-kalimat (Al-Kitab) dari tempat-tempatnya. Yakni dari apa yang biasa mereka hafal dan yakini. Kitab-kitab yang berada di tangan mereka mengukuhkan hal ini. Di dalam kitab Tasniyah disebutkan: “Tatkala Musa telah selesai menulis kalimat-kalimat Taurat ini dalam suatu kitab hingga sempurna, Musa memerintahkan kepada Lawiyyin, yaitu para pemangku tabut komitmen Tuhan seraya bersabda, “Ambillah Taurat ini olehmu, dan letakkanlah di sebelah tabut komitmen Rabb Tuhanmu, supaya di sana ada saksi atas kalian. Sebab saya tahu bahwa kalian setelah saya wafat, akan merusak dan menyimpang dari jalan yang ...